DULU
*šššššššššš šššš*
š _Catatanedu_
š *ABDUL HADI:*
Ada kalanya, sebuah rasa tetap tinggal meski waktu terus berjalan. Ia tak benar-benar hilang, hanya bersembunyi dalam ingatan yang samar—seperti jejak hujan pertama setelah kemarau panjang, seperti bisikan angin yang membawa kenangan lama.
Sendu tidak selalu berupa kehilangan, tetapi terkadang hadir sebagai pelajaran tentang apa yang pernah ada namun tak sempat dimiliki. Begitulah kehidupan, penuh dengan imaji yang mengendap, penuh dengan kata-kata yang tak sempat terucap.
š Tatapan yang mencari tanpa lelah—seperti cahaya kecil di tengah gelap yang tak bernama. Kata yang tak terucap—seperti daun yang gugur tanpa suara. Rasa yang masih berdesir—seperti embusan angin yang menyentuh kenangan tanpa perlu bertanya.
♡•••••
Dulu, senja sering menjadi saksi diam atas sepi yang menggulung. Di antara hiruk-pikuk dunia, ada tatapan yang selalu mencari, langkah yang tanpa henti mendekat, meski jarak tak pernah benar-benar terlampaui. Aku tahu, kamu menyimpan sesuatu dalam hening itu—sebuah ketulusan yang tak meminta balasan, sebuah pengharapan yang kamu titipkan pada waktu.
Namun, aku terlalu larut dalam kebisuan. Membiarkan hari-hari berlalu tanpa pernah benar-benar menanggapi. Aku berjalan, tanpa berpaling, tanpa menyadari bahwa ada jejak yang diam-diam kamu tinggalkan untukku.
Kini, ingatan tentangmu masih berdesir, seperti bayang-bayang yang tak pernah sepenuhnya menghilang. Samar, seperti aroma hujan pertama setelah kemarau panjang—rapuh, namun tetap melekat. Aku bertanya pada sunyi, apakah kamu masih menyimpan serpihan itu? Ataukah semuanya telah kamu lepas, seperti angin yang menggulung debu kenangan ke sudut yang tak dapat dijangkau?
Jika semesta berbaik hati mempertemukan kita sekali lagi, aku tak ingin meminta apa yang telah pergi, tak ingin mengulang yang tak sempat terjadi. Aku hanya ingin menatapmu sekali lagi, dalam keheningan yang tidak lagi menyisakan tanya. Sekadar untuk mengucapkan terima kasih—atas rasa yang pernah kamu letakkan dengan begitu tulus, atas keteguhan yang tetap ada meski aku tak pernah mampu menyentuhnya.
Dan jika pertemuan itu tak pernah tiba, biarlah segala yang pernah ada tetap berdiam di antara yang tak terucapkan. Karena tidak semua cerita harus dimiliki, tidak semua harapan harus diwujudkan, dan beberapa hal memang lebih indah bila tetap menjadi kenangan.
•○•••
Lembar pikiran | Jakarta timur, menikmati garis takdir dan mengupayakan ikhtiar
Posting Komentar untuk "DULU"
Posting Komentar